Pengantar
Kata kata bermuka dua, siapa yang tidak pernah mendengarnya? Istilah ini merujuk pada sifat manusia yang suka berpura-pura atau berbohong, terutama pada situasi yang memerlukan ketulusan dan kejujuran. Selama ini, banyak orang yang merasa terganggu dengan perilaku tersebut, namun sebenarnya apa yang membuat orang menjadi bermuka dua? Apakah itu sifat bawaan ataukah terbentuk akibat pengaruh lingkungan?
Sifat Bermuka Dua
Sifat bermuka dua pada dasarnya adalah ketidakjujuran dalam berbicara dan bertindak. Orang yang bermuka dua sering kali menyembunyikan perasaan atau pikiran sebenarnya dan berusaha memperlihatkan sisi yang lain yang seakan-akan lebih baik atau lebih diharapkan oleh orang lain. Hal ini bisa terjadi karena adanya tekanan atau keinginan untuk diterima oleh lingkungan, atau karena sifat dasar yang manipulatif.
Akibat Bermuka Dua
Bermuka dua bisa membawa dampak negatif bagi diri sendiri maupun orang lain. Bagi diri sendiri, sifat tersebut bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau bahkan stres akibat harus terus menyembunyikan perasaan atau pikiran sebenarnya. Sedangkan bagi orang lain, perilaku bermuka dua bisa menimbulkan ketidakpercayaan dan keragu-raguan terhadap seseorang, terutama jika sering kali terbukti berbohong atau tidak jujur.
Penyebab Bermuka Dua
Penyebab bermuka dua bisa bermacam-macam, tergantung pada individu dan lingkungan. Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi sifat tersebut antara lain:
1. Pengalaman masa lalu
Terkadang, seseorang yang pernah mengalami pengalaman buruk atau trauma masa lalu, seperti pengkhianatan atau kekecewaan, akan cenderung menjadi lebih hati-hati dan tidak terlalu terbuka dalam berbicara dan bertindak.
2. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang terlalu memperhatikan penilaian orang lain atau mengutamakan penampilan bisa mempengaruhi perilaku bermuka dua pada seseorang.
3. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial yang menghargai kesuksesan dan prestasi bisa membuat seseorang tidak mau gagal atau dianggap lemah, sehingga terdorong untuk berpura-pura atau bahkan berbohong.
Cara Mengatasi Bermuka Dua
Untuk mengatasi sifat bermuka dua, dibutuhkan kesadaran dan kemauan dari individu tersebut. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:
1. Mengenali dan menerima diri sendiri
Dengan mengenali dan menerima diri sendiri, seseorang bisa lebih jujur dan terbuka tentang perasaan dan pikirannya. Hal ini juga bisa membantu mengurangi tekanan dan stres yang mungkin dirasakan.
2. Membangun lingkungan yang mendukung
Lingkungan yang mendukung dan menghargai kejujuran bisa membantu seseorang untuk lebih terbuka dan jujur dalam berbicara dan bertindak.
3. Menjalani terapi atau konseling
Bagi seseorang yang merasa kesulitan mengatasi sifat bermuka dua, terapi atau konseling bisa menjadi pilihan untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
Kesimpulan
Sifat bermuka dua memang sering kali mengganggu dan merugikan, namun sebenarnya hal tersebut bisa diatasi dengan kesadaran dan kemauan dari individu tersebut. Dengan mengenali dan menerima diri sendiri, membangun lingkungan yang mendukung, dan menjalani terapi atau konseling jika perlu, seseorang bisa mengubah perilaku bermuka dua menjadi perilaku yang lebih jujur dan terbuka.
Sumber Referensi
1. Schlenker, B. R. (1980). Impression Management: The Self-Concept, Social Identity, and Interpersonal Relations. Pacific Palisades, CA: Goodyear Publishing Company, Inc.
2. Jones, E. E., & Pittman, T. S. (1982). Toward a general theory of strategic self-presentation. Psychological perspectives on the self, 231-262.
3. Baumeister, R. F., & Tice, D. M. (1985). Self-presentational motivations and personality differences in self-esteem. Journal of personality, 53(4), 547-579.